trekpay

Jumat, 29 Mei 2009

Kaidah Mencintai Alam 2

Seorang mu’min mencintai hidup seperti ia mencintai alam. Kehidupan bukanlah penjara yang harus dijauhi, akan tetapi merupakan missi yang harus dilaksanakan dan nikmat yang harus disyukuri. “Janganlah salah seorang dari kalian mengharapkan mati dan memohonnya sebelum datang kepadanya, karena sesungguhnya bila ia mati terputus amalnya dan bertambah umur seorang mukmin bertambah kebaikannya.” (HR. Muslim)

Orang mukmin mencintai hidup karena dengannya ia dapat menegakkan hak Allah di bumi, dan iapun mencintai mati karena dengan kematianlah ia dapat dengan segera menemui Tuhannya. “Barangsiapa mencintai bertemu dengan Allah, maka Allahpun mencintai bertemu dengannya.” (HR. Bukhari-Muslim)

Sewaktu Rasulullah disuruh memilih antara bertemu dengan Tuhannya dan menetap di dunia ini, beliau bersabda, “Aku memilih sahabat tertinggi.” Ketika Ali ibnu Abi Thalib RA ditikam oleh Abdurrahman ibnu Muljam, ia berkata : “Demi Tuhan pemilik Ka’bah! Aku beruntung.” Ketika Bilal menjelang mati istrinya menjerit, “Oh betapa sedihnya!” Mendengar itu Bilal berkata kepadanya, “Jangan berkata begitu tapi berkatalah, ‘Betapa senangnya!’ Esok aku akan bertemu sahabat-sahabatku tercinta, Muhammad dan sahabat-sahabat tercintanya.”

Khalid ibnu Walid ketika mengirim surat kepada panglima perang tentara Parsi atau Romawi ia mengakhiri suratnya setelah menyeru untuk berdamai dan masuk Islam dengan ucapan, “Dan jika tidak, aku akan mengirimkan kepada kalian satu kaum yang mencintai maut seperti kalian mencintai hidup.”

Rabu, 27 Mei 2009

sepi

Kesepian melanda jiwaku tatkala sunyi melanda kalbu dan ketika mentari asik bermain disiang hari. Resah, lusuh, tanpa daya menanti keriangan datang menghampiri...

Kaidah Mencintai Alam

Seorang mu’min mencintai alam seluruhnya sebagaimana ia mencintai Tuhannya. Karena alam adalah jejak-jejak Tuhannya. “Ia-lah dzat yang menciptakan dan menyempurnakan dan menentukan dan membimbing.” (Q.S. Al-Qamar: 49)

Alam bukanlah manusia, akan tetapi ia adalah makhluk yang ditundukkan untuk berkhidmat pada manusia agar dapat membantunya melaksanakan tugas kekhalifahannya di bumi. Segala sesuatu yang ada di alam bertasbih membesarkan nama Allah dengan bahasa yang kadang-kadang tidak dipahami oleh anak manusia. “Langit yang tujuh dan bumi dan orang-orang yang ada di dalamnya bertasbih kepada-Nya, tiada sesuatupun kecuali bertasbih kepada-Nya, akan tetapi kalian tidak memahami tasbihnya.” (Q.S. Al-Isra’: 4)

Alam ini tidak jahat yang harus dihancurkan segera, akan tetapi merupakan kitab Allah, terbuka untuk orang yang dapat membaca dan buta huruf sekalipun. Di situ terbaca ayat-ayat kekuasaan, rahmat, kebesaran, dan nikmat-Nya. Tiada satupun di alam ini diciptakan sia-sia tanpa makna. Semuanya menjalankan fungsinya sesuai kehendak Allah SWT untuk kelangsungan kehidupan sampai tiba ajalnya dan untuk berkhidmat kepada khalifah yang terhormat (manusia).

Sebagian manusia melihat kegelapan dengan suatu pandangan takut dan benci, dan melukiskannya sebagai dewa kejahatan yang memerangi dewa sinar dan kebajikan, maka bagaimanakah perasaan mereka memahami malam, sementara separo waktu berupa malam?

Selasa, 26 Mei 2009

Belum Ada Judul

Pagi datang lagi dan selalu dengan sinar hangatnya yang menguning keemasan, menghangatkan jalan-jalan, tiap sudut kota, memaksa orang-orang tak berumah lekas bangun dari tidurnya didepan ruko-ruko yang berhamburan bagai guguran daun-daun dipagi hari, memang hening tapi berisyarat, dan seketika itu...

hanya kepadamu

ku berharap semua kan ada disini
satu kisah untuk kita semua,
kita bersama,
di indahnya sang surga

dengarkan isi hatiku
yang ingin meraih bintang
hanya dengan satu tangan
tuk kupersembahkan hanya untukmu

Motivasi hari ini

ada banyak cara untuk mencapai sebuah kesuksesan, namun harus dibarengi pula dengan banyak kegagalan, usaha, dan kerja keras.

maaf

minta maaflah terlebih dahulu kepada dirimu sendiri sebelum engkau meminta maaf atas kesalahanmu terhadap orang lain. karena hanya dirimu yang mngerti tentang arti maaf.